Friday, November 20, 2009

Kusnadi Ikhwani: Sukses dengan Bermodal Keyakinan kepada Allah


Oleh : Wahyu
Kamis, 29 Oktober 2009 09:46 WIB
.

Pak Kusnadi Ikhwani adalah sosok member TDAyang sejak kehadiran pertamanya menarik perhatian saya. Ia adalah seorang yang menurut saya punya energi positif yang berlimpah dan sangat menular. Saya dapat merasakannya dan saya yakin member lain yang sempat berdiskusinya dengannya juga demikian.

Bicaranya selalu bersemangat dan penuh energi. Ia sangat jarang mengutip istilah-istilah manajemen dan keilmuan. Yang sering dikutipnya adalah ayat-ayat Allah dan perilaku Rasul dan para orang shaleh dalam kehidupan sehari-hari.

Sungguh, berada di dekatnya tidak seperti berada di samping seorang pebisnis sukses, melainkan seperti berada di dekat kyai atau ustadz yang maqomnya tinggi.

Pun, ketika memberi tausiyah di Halal Bihalal TDA di Depok Ahad kemarin, pemilik gerai Ayam Pakuan yang sedang naik daun ini pun tidak lepas bercerita tentang masalah spiritual.

Bisnisnya maju dan berkembang sampai seperti sekarang ini ia klaim sebagai sepenuhnya karena campur tangan Allah. Masa-masa sulit pun dilaluinya dengan ikhlas dan pasrah. Ia pun berkisah pernah sukses berbisnis roti dan memiliki 12 unit kendaraan distribusi. Karena kenaikan harga bahan baku, bisnis itu pun hancur terseret dan12 kendaraan itu pun ikut hanyut tak tersisa.

Menjadi penjual mie ayam di depan rumah pun ia lakoni tanpa mengeluh dan malu. Mencuci mangkok di depan rumah di rumah pun ia lakukan tanpa sungkan dengan latar belakangnya sebagai konsultan di Bappenas. Hidup prihatin dan nyaris minus ini dilakoni hampir setahun tanpa keluh kesah.

Kejaiban-keajaiban, yang diyakininya adalah skenario dari Allah itu pun datang, tidak sekali dua kali bahkan sering. Tiba-tiba saja ada temannya yang menawari pinjaman Rp. 100 juta. Tiba-tiba saja Ustadz Lihan memodalinya miliaran rupiah. Dari mana semua itu datangnya kalau bukan Allah yang menggerakkan hati-hati mereka?

Kejadian-kejadian spiritual pun banyak dialaminya ketika menjadi relawan BAZNAS di Padang beberapa waktu lalu. Ia bersama timnya turun sebagai terapis menggunakan metode Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT)kepada para korban gempa. Ada seorang ibu yang sudah 15 tahun satu kakinya lumpuh tidak bisa berjalan. “Subhanallah setelah dilakukan proses tapping (metode SEFT), langsung bisa berjalan. Saya ada videonya”, ujarnya bersemangat.

Peristiwa spiritual lain juga dialaminya ketika bersama seorang profesor dan 6 orang lainnya ingin mencari rumah makan. Pak Kusnadi, merasa tidak enak mengajak sang profesor untuk makan di rumah makan biasa saja. Ia memilih rumah makan yang cukup mewah. Namun, ia kaget dan tersadar bahwa uang di kantong hanya tersisa Rp. 150 ribu, sedangkan mesin ATM jauh dan sulit ditemukan. Ia pun berdoa kepada Allah supaya diberikan jalan keluar dari persoalan ini. “Pokoknya saya yakin saja melangkah masuk ke rumah makan itu”.

Apa yang terjadi di dalam rumah makan itu?

Tiba-tiba ada anggota DPRD, temannya sang profesor, yang sedang makan di sana memanggil mereka. “Di sini saja duduknya. Gabung bersama kami sekalian!”, teriaknya. Alhamdulillah. Inilah “miracle” jawaban dari Allah itu. Subhanallah.

Bersedekah dan shalat Dhuha adalah kunci untuk meraih sukses yang diterapkan oleh Pak Kusnadi. Apalagi ia dekat dengan Ustadz Yusuf Mansur, sang penganjur gerakan sedekah Indonesia. “Berikan apa yang anda inginkan”, katanya.

Kalau anda menginginkan mobil, sedekahkan motor anda. Kalau anda ingin rumah yang besar, undang dan sedekahi anak yatim sebulan sekali sampai memenuhi rumah sehingga anda harus berdoa kepada Allah: “Ya, Allah, rumah kami sempit sekali sekarang, berilah kami rumah yang lebih besar”.

Satu lagi kuncinya adalah shalat Dhuha. “Saya membiasakan di restoran saya agar seluruh karyawan menunaikan shalat Dhuha setiap hari”, tuturnya. Ia pun melontarkan ide untuk membuat gerakan nasional shalat Dhuha bagi anggota TDA.

Dalam kesempatan ini Pak Kusnadi juga mengungkapkan kenapa ia begitu tertarik dengan Komunitas TDA dan selalu mengikuti setiap kegiatannya. “Saya melihat wajah member-member TDA adalah wajah-wajah orang yang shalat”. Merinding saya mendengarnya.

Kegiatan halal bihalal kali ini juga mendapat pujiannya. “Baru kali ini saya mendapati kegiatan yang langsung berhenti dan langsung shalat berjamaah begitu adzan Dzuhur berkumandang”. Subhanallah. Semoga TDA istiqomah dengan praktek terpuji ini.

Demikian salah satu hikmah yang saya dapatkan di acara penuh makna di Halal Bihalal TDA yang diselenggarakan oleh TDA Depok kemarin. Terima kasih untuk panitia yang telah menghadirkan kegiatan penuh gizi ini.

Salam FUUUNtastic TDA!
Bersama TDA Menebar Rahmat

Wassalam,

Roni, Owner Manet Busana Muslim, Founder Komunitas TDA

NB: Beberapa hari lalu saya mendapat undangan dari staf Ust Yusuf Mansur untuk bersilaturahim dengan beliau. Mudah-mudahan pertemuan ini akan membuahkan sesuatu yang positif. Insya Allah.





Nama :
Email :
Link URL :
Komentar :
Pin

Input pin diatas


1 | (1 page)
Posted By : Abu ulin
Jumat, 20 2009 20:51 WIB
Assalamu alaikum
Pak kus yang kami hormati cita duka usaha memang ada namun apa solusi jitu utk usaha saudara anda ini yang baru merangkak bangkit. kami ingin lebih kenal dengan anda . Trims
Wassalamu alaikum
Posted By : Yanti Herawati
Kamis, 19 2009 12:02 WIB
Allahu Akbar!memang dlm bisnis byk sekali "miracle" yg Allah berikan.Itupun pernah sy alami. ketika bingung mencari modal krn sebagian modal utk infaq&shodaqoh, tiba2 ada saja rizqi yg dtg.Subhanallah.
Posted By : www.tourbatam.com
Rabu, 18 2009 19:42 WIB
Sangat inspiratif, dan salut dengan sifat Istiqomah nya beliau, tidak semua pengusaha mampu untuk bangkit kembali setelah beberapa kali mengalami "kesukses yang tertunda"
Posted By : tri
Rabu, 18 2009 12:22 WIB
Alhamdulillah, semoga Alloh menjadikan kita semua selalu dalam Rahmat Nya.
Posted By : ruhyat
Kamis, 12 2009 17:51 WIB
semoga allah sllu memberi rahmat dan hidayah kpd kita.dan di beri kemudahaan dlm segala masalah.
Posted By : kristi
Kamis, 12 2009 10:21 WIB
Ya Allah berikan limpahan rahmat untuk orang2 yang bisa membuka hati kami dengan kisah inspiratifnya
Posted By : wulan
Kamis, 12 2009 09:52 WIB
saya pengen dapat seperti anda. semoga saya diridhoi Allah untu bisa sukses sehingga dapat membantu sesama. amin
Posted By : anwar
Rabu, 11 2009 14:52 WIB
semoga bisa menjadi motivasi bagi pembaca. Salut dengan TDA. Kami di Wonosobo Jawa TEngah. Kapan berkunjung ke kami?
Rabu, 11 2009 05:48 WIB
Terima kasih saran dan nasehatnya! Sangat setuju, dengan sedekah insya allah melipatkandakan hasil jualan.
Posted By : Indi Taufan
Selasa, 10 2009 10:09 WIB
sungguh uraian yang mengetuk kalbu dan memberi semangat untuk terus berjuang lewat bisnis dengan ketululusan hati ...sekali lagi bravo pak kus, Amien
Posted By : djaelani
Senin, 09 2009 14:05 WIB
semoga kita dapat istiqamah dalam mensyukuri nikamat ALLAH SWT.

ingin sehat dan sukses : www.oxyluarbiasa.com/?id=djaelani
Posted By : Sarifudin Hidayat
Kamis, 05 2009 14:06 WIB
mantap....
Posted By : rahmat hidayat
Kamis, 05 2009 12:52 WIB
ayo dhuha dan bersedekah ....
Kamis, 05 2009 08:55 WIB
Orang lain bisa SUKSES Anda juga bisa.
Temen-temen ingin bisnis ??? Mau buka usaha ???
Ingin punya BISNIS, WIRAUSAHA WIRASWASTA?
Yang nyata, halal & prospektif ???
Atau butuh bimbingan / konsultasi ???
DISINI TEMPATNYA. Wujudkan Bersama Kami. CV.HAZET Computer
Hubungi 08121479434 (Bukan MLM) Klik

WWW.INFOBAGUS.TK atau
WWW.HAZETCOM.BLOGSPOT.COM

Bersama kami insyaAllah untung, maju, berkah & sukses.
Saatnya ACTION Cepat. Tangkap peluang bisnis ini. Ikuti jejak mereka yg sudah kami bina & sukses.
Kami bantu anda maksimal. Melayani Seluruh Indonesia. GARANSI. KONSULTASI GRATIS !!!
Posted By : Taufik
Selasa, 03 2009 17:04 WIB
Subhanalloh..semoga Alloh SWT membimbing saya agar dapat mengikuti jejak pak Kusnadi..
Posted By : zahrul
Selasa, 03 2009 10:26 WIB
subhanallah kisahnya sangat menyentuh.Pak Kusnandi kalo berkenan boleh saya tahu alamat email bpk. karena saya ingin sukses juga seperti bapak. trims.

Bagaimana Caranya Menjadi Anggota HIPMI

23 Sep 2008, 16:53



Bagaimana caranya bergabung menjadi anggota HIPMI, Apa saja syarat-syaratnya?

hisyam
Jakarta Utara - DKI Jakarta

Jawaban

Untuk menjadi anggota diperlukan syarat-syarat sbb:
1. WNI
2. Pengusaha
3. Berusia 17-40 Tahun
Selain itu ada persyaratan administratif seperti :
Menyerahkan foto copy KTP
Akte Notaris dan Akte Perubahan
Surat Izin Usaha ( TDP dan SIUP)
NPWP
Untuk mengetahui alamat-alamat perwakilan HIPMI terdekat silakan klik disini

Inspiring TDA Member dari Bali

Maheka Yanti : Inspiring TDA Member dari Bali
Oleh : Agus Ali
Senin, 26 Januari 2009 08:37 WIB
.

Salah satu member TDA yang langkahnya cukup menginspirasi adalah Mbak Eka ini. Meski pun ia jauh di Bali dan hanya sekali mengikuti kegiatan TDA (Milad kedua), namun itu sudah membuat perbedaan signifikan dalam bisnis dan kehidupannya. Silakan simak tulisannya di bawah ini atau blognya di www.pernik-unikdiary.blogspot.com.


Saya berharap Mbak Eka bisa hadir di Milad nanti dan berbagi cerita di tengah-tengah kita.

Wassalam,

Roni

--------------------------

Ah, time goes fastly .. ga berasa bulan depan terhitung 3 tahun sudah Pernik Unik-ku. Cikal bakal smua base bisnis onlineku. Banyak yang sudah teraih dalam hitungan 3 ini, income pasti, tapi pencapaian yang paling memuaskan adalah saat aku dengan keyakinan dan mantap memutuskan resign dari kantor untuk fokus mengembangkan dan membesarkan biz dari rumah saja. 'm fully TDA

Memulai semua sendiri, mulai dari hunting barang, packing, admin, dll dsb sambil juga bekerja jadi anak kantoran di Februari 2006 lalu. Dasarnya mang seneng, jadi ya fun dan fine aja ngejalaninnya. Bertahan di 2 kuadran E dan S hampir kurang lebih 2 tahun, hingga pencapaian income biz 4 hari saat itu nyatanya mampu mengganti nilai gaji sebulan di kantor. Saya mantap, saya harus fokus untuk memaintain biz online ini sebagai main source income saya. Ya .. dan kini setahun itu telah berlalu ...

Dengan 3 karyawan kini, roda biz sudah mulai berjalan seperti setting awal yang saya inginkan. Berharap dalam waktu dekat, sudah bisa jadi generalis, dimana 2 aktif site
Bali Home SPAdanBali Gift, dengan minimnya saya in charge didalamnya tetap berjalan menjadi sumber pundi-pundi penghasilan. Saya sedang mematangkan sistem, saat semuanya siap ... saya bisa tinggalkan untuk dihandle oleh team secara mandiri. Saatnya harus keluar dan fokus mengembangkan base biz lain ( export) berkolaborasi dengan suami. We're duo TDA ..

3 tahun, cukup memberi kepuasan ...
teriring juga ucapan terima kasih untuk :
- komunitas
Tangan Diatasyang sudah benar-benar sangat memprovokasi,
- secara pribadi juga untuk Pak
Roni Yuzirman- Founder TDA dimana blog blio menjadi awal penemuan jati diri baru saya dan suami untuk fokus mengejar mimpi lewat TDA. Blognya sangat-sangat menginspirasi, Pak
- inspiring TDA-ers Mb
Yuliadan mbDoris, update ceritanya selalu menjadi lecutan saya untuk maju, terus maju dan lebih maju lagi
- dearest Sten, my hubby, my partner in biz, luv u
- Soulmateku-teamworkku Wayan, Kadek dan Nyoman ... you're 3 great .... sudah sangat paham, gimana hecticnya kalo ga da kalian.
- Sahabat yang selalu mendukung
Mb Elyani, Mb Wien ...
- Teman, kerabat, customer, smuanya ... makasih banyak ...

huhuhuh ... udah kaya dapet Oscar, tapi that's what I feet - benar2 dari lubuk hati yang paling dalam.

Eka
3 tahun dalam karya ga akan membuatku berpuas diri. Akan terus berkreasi ... Ciao

Bercinta Setiap Hari


Oleh : Admin
Senin, 13 Juli 2009 10:05 WIB
.

“Jika saya sudah memilih menjadi pengusaha, dan saya memang betul-betul punya passion di situ, apa yang harus saya lakukan jika suatu suatu ketika saya patah semangat?” tanya salah satu peserta pada sebuah talkshow bertema “Entrepreneur vs. Public Relations” di STIKOM London School of Public Relations di Jakarta, Kamis 25 Juli 2009. Talkshowini menjadi menarik bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi tersebut karena bukan hanya membahas bagaimana posisi enterpreneur terhadap Public Relations dan sebaliknya, namun juga mengupas masa depan mereka kelak, apakah lebih memilih menjadi pengusaha atau praktisi PR.

Buat saya, pertanyaan itu mengandung kontradiksi. Jika sudah memiliki hasrat menggebu-nggebu alias passion, semestinya tidak akan pernah patah semangat. “Orang yang memiliki passion terhadap sesuatu itu ibarat bercinta setiap hari,” jawab saya yang saat itu menjadi salah satu pembicara, bersama narasumber lain termasuk Donny Pramono, founder dan CEO Sour Sally, merek yogurt yang lagi naik daun saat ini. “Orang yang punya passion tidak akan ada waktu untuk patah semangat karena setiap hari selalu bercinta dengan apapun yang ia hasrati,” lanjut saya. Bahkan jika tidak bergelut dengan yang dihasrati, ia akan “sakit kepala”.

Saya mencontohkan diri saya sendiri. Begitu membangun Virtual Consultingawal Januari 2003 lalu, nyaris tidak pernah patah semangat, bosan, jenuh atau patah arang terhadap apa yang saya jalani. Bahkan di saat-saat sulit pun, tatkala perusahaan menghadapi tantangan berat di tengah jalan, semangat untuk membangunn bisnis di bidang Internet ini nyaris tak pernah pudar.

Saya betul-betul merasa jatuh cinta dengan perusahaan yang saya bangun ini. Saya merasa “bercinta” setiap saat, baik di saat perusahaan dalam posisi bagus maupun kurang bagus. Saya jadi ingat moto Maylaffayza, pemain biola yang sudah menelorkan dua album. “I play my violin like I make love,”katanya. Ia menggesek biolanya sedemikian menghayatinya sehingga serasa sedang bercinta. Kini wanita cantik itu menjadi salah satu ikon violis di Indonesia.

Mereka yang punya passion akan jauh dari bosan, jenuh, atau patah semangat.” Punya passion itu, ibaratnya, punya hasrat bercinta yang tak pernah padam, alias keranjingan bercinta,” kata saya lagi. Atau, kalau pun sempat patah semangat, itu hanya sesaat, dan dengan mudahnya pulih seketika.

Maka menjawab pertanyaan peserta tadi, saya mengatakan: “Jika kita mengaku punya passion, namun masih ada kesempatan untuk patah semangat, maka ada kemungkinan yang kita sebut sebagai passion itu sesungguhnya bukan passion kita.” Bisa jadi kita punya passion yang lain.

Namun memang tidak mudah menemukan passion kita dan menjaga api semangat terus menyala. Kenyataan hidup sering memaksa nyala semangat kita meredup. Nah jika itu yang terjadi, dekat-dekatlah dengan mereka yang memiliki nyala semangat tinggi. Jangan terpuruk dalam kesendirian, karena nyala yang tinggal sedikit itu bisa padam. Mendekatlah kepada mereka yang bernyala terang agar lilin semangat kita hidup semakin terang. Semangat dan passion orang akan menyebar ke mereka yang berada di dekatnya.

Itu sebabnya, dalam perjalanan membangun usaha, saya seringkali mendekat kepada mereka yang jauh lebih sukses baik secara fisik (bertemu muka, mendengarkan langsung, berdiskusi) atau secara tidak langsung dengan membaca kisah-kisah mereka, mendengarkan melalui media tv dan radio. Saya serap semangat mereka sebanyak mungkin sehingga nyala api semangat saya pun tak pernah memudar.

Selamat menemukan passion anda dan berharap anda bisa bercinta setiap hari.


Nukman Luthfie

www.sudutpandang.com





Nama :
Email :
Link URL :
Komentar :
Pin

Input pin diatas


1 | (1 page)
Posted By : ujang ahmad tojiri
Kamis, 12 2009 12:42 WIB
pak semangat bercinta memang dahsyat dan saya punya probelm dengan semangat pak waktu saya jatuh bangkrut saya punya problem utang di mana mana saya tenang aja dan saya berusaha bangun lagi seolah olah semangat bercinta timbul terus,dan terus bercinta samapai saya temukan ide berdagang makanan basah dan timbul masalah saya ketika saya lagi semangat saya suka cepat bosan apa yang saya lalukan tolong pak kiat untuk tetap semangat 100% beri penjelasannya dan doa saya sekarang biar cepat lunas hutang saya tolong doakan ya pak biar hutang saya cepat lunas dan bantu do'a ya pak ......?
Posted By : dudi
Jumat, 25 September 2009 08:17 WIB
mantaps..penuh inspirasi..:) thx
Posted By : dudi
Jumat, 25 September 2009 08:08 WIB
mantaps..penuh inspirasi..:) thx
Posted By : Udin Syamsudin
12 September 2009 16:40 WIB
Ass, cerita pak Nukman diatas membuat saya semangat ingin berwirausaha. semangat terus ya pak nukman

wassalam.
Posted By : setiawan
Selasa, 25 Agustus 2009 13:27 WIB
apik banget....
Posted By : rudy
Rabu, 05 Agustus 2009 14:49 WIB
i cari distributor seluruh indonesia untuk produk memelihara alat vital wanita agar tetap keset, legit, dan perawan lagi, produk tersebut mulai booming di jakarta, namaya Cristal.X harga jabotabek 200rb, jika tertarik silahkan call saya di +081328111127, 02193476379,08170009385 rUDY
PERUM KEMANG PRATAMA BLOK h3 NO.10 RT.13 RW.8 MUSTIKASARI BEKASI
Posted By : Een
Selasa, 21 Juli 2009 14:23 WIB
Ahhh....kukira artikel nyasar bin salah tempat (Atau pikiranku yang miring). He...he...OK juga sih.... Judule bombastis.
Posted By : Grosir Baju Online
Selasa, 21 Juli 2009 11:28 WIB
Thanks Pak.
Menemukan Passion that is the key :)
Posted By : Indra Muhammad NS
Minggu, 19 Juli 2009 11:34 WIB
Aslm. Buat Sahabat yang Ingin Menunaikan Ibadah HAJI + Umroh secara GRATIS dan Punya USAHA Mandiri, Silahkan GABUNG di PRU Syariah.. TERBATAS HANYA UNTUK 16 ORANG SAJA. (Khusus Kota Bandung) ) Mohon Konfirmasi : 022 . 922 74 929 waslm. (TANPA BIAYA APAPUN) - HARI INI.
18 Juli 2009 09:56 WIB
jika bisnis diibaratkan cinta antara suami dan istri, maka dalam melakukan bisnis itu akan selalu semangat. karena orientasinya hanya untuk beribadah.
Posted By : rahmat hidayat
Kamis, 16 Juli 2009 17:07 WIB
SEMANGAT TERUSS UNTUK MAJU BERSAMA,SALAM SUKSES..
Kamis, 16 Juli 2009 13:27 WIB
Wah, Pak Nukman ini memang bener2 mantap suratap. Gaya menulisnya sangat "Aduhai" :) sampai pakai istilah "Bercinta" segala. Jebolan Teknik Nulir, tapi nulisnya kaya penulis novel terkenal:)

Gunawan
Posted By : untung
Kamis, 16 Juli 2009 09:42 WIB
itu, kamis 25 Juli 2009 atau kamis 25 Juni 2009?
Posted By : Abu Zakirah
Selasa, 14 Juli 2009 16:34 WIB
Wuih...kebayang enaknya kalo bisnis seperti bercinta (dengan istri sendiri tentunya)semangat/nafsu pasti menggelora setiap saat.
Senin, 13 Juli 2009 14:49 WIB
Benar apa yang di sampaikan oleh bapak Nukman Luthfie tersebut..!, dan tambahan dari saya adalah, berinta pasti ada kalahnya mengalami kejenuhan. oleh karena itu bagi anda harunya ada teknik dalam bercinta, ada model, dan gaya bercinta serta fokus pada tujuan. Jadi bila anda akan mulai bisnis, maka cintailah bisnis anda dan susun konsep cara dan gaya strategi bercinta anda

perlunya berorganisasi



Ternyata berorganisasi itu penting banget , terutama bagi para pengusaha apalagi bagi pengusaha pemula, dan bagi para pemula sangat disarankan mengikuti asosiasi atau himpunan para pengusaha sesuai dengan bidangnya, misalnya mengikuti HIPMI yang bersifat general tanpa pandang dari pengusaha apa, atau ASPANJI yaitu ososiasi yang bergerak dalam bidang pengadaan barang dan jasa atau AKSINDO yang bergerak dalam bidang konstruksi, atau bagi rekan rekan yang mempunyai fraincise bisa mengikuti asosiasi fraincise indonesia dan masih banyak asosiasilainnya lagi. Kenapa berorganisasi menjadi sangat penting dengan pengusaha karena kita terdidik membiasakan dalam managemen sehingga bisa kita aplikasikan dalam perusahaan kita, dalam hal leadership sangat sangat memebantu atau dapat kita sinkronkan dengan perusahaan kita, apalagi kalo posisi kita sebagai ketua disini kan dituntut peran yang lebih aktif,arif dalam mengambil keputusan,dituntut kepiawaian kita dalam memanage organisasi, memanage waktu, antara organisasi dan perusahaan. dan hasil yang kita dapatkan akan sangat terasa dampaknya terhadap diri kita dan perusahaan.
dan ini semua tidak kita dapatkan dalam dunia pendidikan didunia asosiasilah jiwa leadership kita kan lahir, karena kita akan banyak mengikuti banyak kegiatan misdalnya MUNAS,RAKERNAS,RAPIMNAS dan akan terbangun link atau jalinan bisnis kita diseluruh indonesia, kita bisa berbagi pengalaman tentyang usaha yang kita bangun, mengsinkronkan bisnis kita dan lain lain
tapi perlu diketahui juga untuk bergabung memang perlu pengoprbanan baik waktu, materi dan lainnya.
Memang kita tidak akan mendapat fedback materi dari organisasi tapi akan dan fedback materi dari luar organisasi, kenapa karena kita itu tadi membangun jaringan dari teman teman organisasi,dengan adanya jaringan kita kan lebih mudah bergerak dan berusaha. saya contohkan saya adalah specialis pengadaan genset otomatis saya kan mencari supllier genset dengan harga yang bersaing dengan adanya wadah organisasi ,maka saya akan dengan mudah mencari genset yang mempunyai kelebihan terutama harga dan saya dapatkan ya itu tadi dari rekan rekan asosiasi daerah lain.
dan masih banyak manfaat lainnya.
Itu tadi merupakan pengalaman penulis dan moga moga dapat bermanfaat bagi para pembaca

Mengapa Kita Kekurangan Entrepreneur?



Negeri ini masih sangat kekurangan entrepreneur. Dibalik beragam liputan tentang seribu satu sosok enterpreneur, negeri ini ternyata masih sangat sedikit memiliki kaum wirausaha. Data terkini menunjukkan angka populasi entreprenuer di negeri ini hanya 0,18 % dari total penduduk, atau hanya sekitar 400,000 orang. Sebuah jumlah yang terlalu sedikit untuk sebuah negara dengan penduduk lebih dari 200 juta jiwa.

Padahal, kisah kemajuan sebuah bangsa selalu dilentikkan oleh kisah heroisme para entrepreneurnya. Mereka membangun bisnis dari nol, mendedahkan cerita legendaris, dan kemudian menancapkan jejak yang amat kokoh dalam sejarah ekonomi dunia. Amerika akan selalu dikenang karena mereka memiliki Henry Ford, Bill Gates, ataupun Lary Page & Sergei Brin (pendiri Google). Jepang menjadi legenda lantaran kisah Akio Morita (pendiri Sony), Soichiro Honda dan Konosuke Matshushita (Panasonic). dan diindonesia sendiri banyak pengusaha yang dari nol misal pendiri rokok DJARUM dan mengembangkan sayapnya keelekronik yaitu POLYTRON yang sudah diekspor keberbagai negara.

Lalu bagaimana solusinya? Apa yang mesti dilakukan negeri ini sehingga kelak akan lahir Bill Gates dari Bandung, Akio Morita dari Pemantang Siantar, ataupun Sergei Brin dari tanah Maluku? Solusi ini akan coba kita bentangkan dengan terlebih dulu menulusuri dua faktor utama kenapa negeri ini masih sangat kekurangan sosok entrepreneur yang tangguh.

Jawaban yang pertama mudah : kita sangat kekurangan jumlah entrepreneur karena sistem pendidikan kita memang mendidik kita untuk menjadi pegawai dan bukan entrepreneur; mengarahkan kita untuk menjadi kuli, bukan kreator. Sungguh mengherankan, sepanjang kita sekolah selama puluhan tahun, kita nyaris tidak pernah mendapatkan pelajaran mengenai entrepreneurship. Juga nyaris tak pernah mendapatkan pelajaran tentang keberanian mengambil resiko, tentang ketajaman mencium peluang bisnis, ataupun pelajaran tentang life skills – sebuah pelajaran penting yang akan membikin kita menjadi manusia-manusia mandiri nan digdaya.

Tidak. Kita tak pernah mendapatkan itu semua. Selama bertahun-tahun kita hanya dijejali dengan aneka teori dan konsep, seolah-olah kelak kita akan menjadi “kuli” atau pegawai di sebuah pabrik. Lalu begitulah, setiap penghujung tahun ajaran, setiap kampus ataupun sekolah bisnis beramai-ramai mengadakan Job Fair, memberikan pembekalan (sic! ) tentang cara menyusun CV yang bagus dan trik bagaimana menghadapi wawancara kerja. Semua dilakukan sebab seolah-seolah bekerja menjadi “kuli berdasi” di perusahaan besar (kalau bisa multi national companies) merupakan “jalur emas” yang wajib ditempuh oleh setiap lulusan sarjana.

Kenyataan seperti diatas mestinya harus segera dikurangi. Sebab situasi semacam itu hanya akan membuat spirit entrepreneurship kita pelan-pelan redup. Sebaliknya, kita sungguh berharap pendidikan dan pelajaran entrepreneurship diberikan secara masif dan sejak usia dini, setidaknya sejak di bangku sekolah SLTP (pelajaran tentang entrepreneurship juga bisa Anda dapatkan DISINI). Sebab dengan demikian, negeri ini mungkin bisa bermimpi melahirkan deretan entrepreneur muda nan tangguh pada rentang usia 17 tahun-an.

Pada sisi lain, acara semacam job fair mestinya disertai dengan acara yang tak kalah meriahnya, yakni semacam “Entrepreneurship Campus Festival”. Kita membayangkan dalam ajang ini, ribuan mahasiswa muda datang dengan beragam gagasan bisnis yang segar, dan kemudian dipertemukan dengan barisan investor yang siap mendanai ide bisnis mereka (investor ini sering juga disebut sebagai “angel investor” atau “venture capital”). Melalui ajang inilah bisa dilahirkan ribuan entrepreneur muda baru dari setiap kampus yang ada di pelosok tanah air. Dan sungguh, dengan itu mereka tak lagi harus antri berebut fomulir lamaran kerja, ditengah terik panas matahari, dengan peluh di sekujur tubuh, dengan muka yang kian sayu…….(duh, malang nian nasibmu…).

Faktor kedua yang membuat kita sangat kekurangan entrepreneur, dan juga harus segera diatasi adalah ini : mindset orang tua kita yang cenderung lebih menginginkan anaknya menjadi pegawai/karyawan. Sebab, orang tua mana sih yang tidak bangga jika anaknya bisa menjadi ekskutif di Citibank atau manajer di Astra International? Mindset semacam ini menjadi kelaziman sebab bagi kebanyakan orang tua kita, mengabdi dan bekerja di sebuah perusahaan besar setelah lulus kuliah adalah jalur yang harus dilalui untuk merajut kesuksesan. Sebuah jalur “paling stabil” dan “paling aman” untuk dapat melihat anaknya mampu membangun rumah dan memiliki sebuah mobil sedan.

Sebaliknya, orang tua kita acap ragu dan gamang ketika melihat anaknya memutuskan untuk membangun usaha secara mandiri. Mereka khawatir jangan-jangan hal ini akan membuat anak cucu mereka kelaparan……Mindset semacam ini pelan-pelan harus diubah. Cara yang paling efektif adalah dengan menyodorkan semakin banyak contoh keberhasilan yang bisa diraih para entrepreneur muda. Dengan kisah-kisah keberhasilan ini, diharapkan orang tua kita menjadi kian sadar bahwa pilihan menjadi entreprenuer dan membuka usaha sendiri merupakan jalur yang juga bisa membawa kesuksesan yang melimpah.

Ya, orang tua kita mungkin perlu disadarkan, bahwa pilihan menjadi juragan ayam ternak di kampung halaman tak kalah hebat dibanding menjadi manajer di Citibank yang berkantor megah di Sudirman. Bahwa pilihan menjadi juragan batik grosir tak kalah mak nyus dibanding menjadi ekeskutif di sebuah perusahaan multi nas disadur dari Yodhia Antariksa

MENGAPA 95% PELAKU MLM GAGAL?



Sebenarnya, Multilevel Marketing adalah sebuah terobosan ekonomi yang sangat luar biasa, dimana seseorang dapat memperoleh penghasilan yang sangat besar dari hanya membeli sebuah produk MLM dan melakukan kegiatan promosi sederhana. Bisnis ini mampu mewujudkan teori ekonomi yang paling tua yaitu MODAL sekecil-kecilnya akan memperoleh untung yang sebesar-besarnya


Tetapi anehnya, yang justru menjadi pertanyaan besar adalah mengapa hanya segelintir orang yang berhasil mendapatkan penghasilan besar yang dijanjikan, sementara di sisi lain sebagian besar lagi bukan hanya gagal, tetapi kecewa bahkan trauma ketika mendengar istilah "bisnis MLM".


Kenapa mereka gagal? Walaupun mereka pintar menjual, pintar merekrut orang, namun sebagian besar member mereka tidak mampu menduplikasi kepintaran yang sama. Mengapa? Karena sebagian besar orang tidak bisa menjual. Sebagian besar orang tidak tahu bagaimana cara presentasi, meyakinkan orang... dan sebagian besar orang tidak biasa mengalami penolakan!


Intinya: Mereka tidak akan bisa menjalankan metode yang rumit dan tidak duplikatif.


Kunci rahasia dalam membangun bisnis jaringan yang kuat sebenarnya sederhana, yaitu: Anda harus memiliki sebuah metode yang 100% DUPLIKATIF. Yang dimaksud dengan 100% DUPLIKATIF adalah, metode tersebut harus: Mudah diterapkan oleh siapa saja, Sederhana dan mudah dijalankan, Tidak menyakitkan dalam menjalankannya, Harus menyenangkan! www.dexton.adexindo.comnewsletter